1 min read

Alasan Aneh Mengapa Seluruh Alam Semesta Bersenandung

Penemuan baru-baru ini tentang dengungan gravitasi common yang konstan datang setelah penemuan baru lainnya yang dibuat pada tahun 2015. Butuh hampir 100 tahun penuh — dari tahun 1916 hingga 2015 — bagi para peneliti untuk mendeteksi dan mengukur apa yang diprediksi Einstein dalam Teori Relativitas Umum di awal abad ke-20: keberadaan gelombang gravitasi belaka. Seperti yang dijelaskan oleh New Scientist, para ilmuwan di Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) secara langsung mengamati gelombang gravitasi yang berasal dari sepasang lubang hitam berjarak 1,3 miliar tahun cahaya yang bergabung menjadi satu lubang hitam baru pada tahun 2015. Peristiwa tersebut mengganggu ruangwaktu sedemikian rupa sebagian besar gelombang gravitasi dari peristiwa tersebut berdampak pada Bumi. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kami menyaksikan peristiwa semacam itu, meskipun gelombang gravitasi secara tidak langsung diamati pada tahun 1974.

Temuan baru tentang dengungan gelombang gravitasi yang ambien, tak henti-hentinya dibangun di atas tonggak sejarah tahun 2015. Ini juga hasil dari 15 tahun pengamatan dan studi dari berbagai tim independen di China, Eropa, Australia, India, dan Amerika Utara, per Majalah Smithsonian. Semua tim ini menemukan hal yang sama, yang sangat menguatkan temuan tersebut. Hasil tim Amerika Utara, yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters, tidak hanya menggambarkan gelombang gravitasi yang menembus jalinan ruangwaktu tetapi memiliki seluruh spektrum panjang gelombang yang serupa dengan spektrum elektromagnetik. Information tersebut berasal dari pengamatan langsung terhadap 67 pulsar yang berbeda, bintang yang menjadi supernova dan runtuh menjadi bintang neutron yang berdenyut.

[Featured image by NASA/CXC/A.Hobart via Wikimedia Commons | Cropped and scaled | Public Domain]