1 min read

Bisakah Musik Menyembuhkan Tubuh?

Selain potensi pengobatan kanker, kadar kortisol yang tinggi dalam tubuh terkait dengan daftar panjang hasil kesehatan negatif di luar emosi kita. Stres yang tinggi dapat menyebabkan peradangan, melemahkan sistem kekebalan tubuh kita, dan memicu pelepasan gula dari hati kita. Peningkatan kadar kortisol juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, meskipun mekanisme kortisol mempengaruhi tekanan darah tidak dipahami dengan baik, menurut Klinik Cleveland.

Sementara itu, kadar oksitosin yang lebih tinggi dan kortisol yang lebih rendah – kemungkinan dipengaruhi oleh frekuensi solfeggio – memengaruhi lebih dari sekadar kesehatan psychological kita. Lebih banyak produksi oksitosin dapat berarti tekanan darah lebih rendah, lebih sedikit kecemasan, dan lebih sedikit stres. Dari sana, frekuensi solfeggio yang berbeda telah terbukti memiliki sejumlah hasil kesehatan positif lainnya, menunjukkan bahwa musik benar-benar dapat menyembuhkan tubuh.

Salah satu hasil dari 174 Hz berpotensi bertindak sebagai pereda nyeri dan pelemas otot, sementara bukti lain menunjukkan 285 Hz bahkan dapat membantu menyembuhkan luka dan meningkatkan regenerasi jaringan. Mendengarkan musik juga melepaskan endorfin dan serotonin dalam sistem kita — bahan kimia penghargaan dan kegembiraan yang terkait dengan suasana hati yang lebih ringan yang juga memengaruhi kebiasaan tidur dan makan kita, menurut Klinik Cleveland.