Idealnya, Layanan Taman Nasional sama sekali tidak mengintervensi satwa liar yang mereka awasi dan lindungi. Mereka ada di sana, sebagian, untuk memastikan bahwa alam masih dibiarkan mengambil jalan yang seringkali kejam sambil tetap membiarkan pengunjung melihat sekilas proses itu, tetapi ada kalanya mereka diharuskan untuk masuk. Salah satunya saat-saat ketika nyawa manusia dalam bahaya, dan ketika beruang terlalu sering berhubungan dekat dengan manusia, itulah yang terjadi. Meskipun pilihan pertama adalah mengusir hewan dan memperkuat gagasan bahwa manusia itu jahat, itu tidak selalu berhasil.

Pada 2017, misalnya, otoritas Yellowstone menidurkan beruang grizzly yang mulai berkeliaran di perkemahan, melecehkan orang, merusak properti, dan mencuri makanan. Situasi serupa terjadi di Taman Nasional Grand Teton pada tahun 2021, ketika grizzly yang digambarkan NPS sebagai “sangat terkondisi makanan” ditidurkan. Dan situasi yang lebih memilukan dilaporkan pada tahun 2019, ketika otoritas satwa liar di Oregon menidurkan beruang hitam yang diberi makan secara teratur sehingga orang dapat berfoto selfie dengannya. Seandainya orang meninggalkan beruang itu sendirian, mereka akan memindahkannya.

Jadi, intinya? Menutup jalur seperti Huckleberry Lookout pada saat ada kemungkinan besar aktivitas beruang tidak hanya untuk melindungi orang yang mungkin mengejutkan beruang yang lapar, tetapi juga untuk melindungi beruang dan mencegah mereka mengetahui bahwa manusia tidak seseram kelihatannya. Itu tidak pernah berakhir dengan baik, terutama untuk beruang.